Karya F. Aziz Manna
Generasi 90
mencintai cinta seperti tak menyintainya, memimpikan mimpi seperti tak memimpikannya, mengharap harapan seperti tak berharap, dan mereka datang seperti tak pernah datang
kami tumbuh di era 90, dimana pikiran digembalakan serbuk kapur, penggaris kayu panjang, dan papan tulis hitam, gunung, awan, burung, sawah, kelokan jalan, seragam, dunia memaksa kami melangkah pada jalan yang begitu susah, tangan pemberi dan pembeli tak ada bedanya, langkah pencari dan pencuri begitu kembar detaknya, mimpi jadi begitu buruk, dia yang bersinar dan menyimpan sejuta bayangan, harapan jadi layang-layang di tengah topan
mencintai cinta seperti tak menyintainya, memimpikan mimpi seperti tak memimpikannya, mengharap harapan seperti tak berharap, dan mereka datang seperti tak pernah datang
Paul Celan
Fuga Maut
Susu hitam dini hari kami reguk saat senja
kami reguk siang dan pagi kami
reguk malam
kami reguk dan reguk
kami gali kuburan di udara di sana
orang berbaring tak berdesak
Seorang laki tinggal di rumah ia
bermain dengan ular ia menulis
ia menulis ke Jerman kala senja
tiba rambutmu kencana Margarete
ia menulisnya dan berjalan ke luar
dan bintang berkelip ia bersuit
memanggil herdernya
ia bersuit memanggil Yahudinya dan
menyuruhnya menggali kuburan di tanah
ia perintah kami ayo mainkan irama
dansa
Susu hitam dini hari kau kami
reguk malam
kau kami reguk pagi dan siang kau
kami reguk senja
kami reguk dan reguk
Seorang lelaki tinggal di rumah
dan bermain dengan ular ia menulis
ia menulis ke Jerman kala senja
tiba rambutmu kencana Margarete
Rambutmu kelabu Sulamith kami gali
kuburan di udara
di sana orang berbaring tak
berdesak
Ia menghardik yang sini sekop
lebih dalam yang sana ayo bernyanyi dan bermusik
dihunusnya pentungan besi dari
ikat pinggang dan dibabitkan matanya biru
yang sini sekop lebih dalam yang
sana ayo teruskan irama dansa
Susu hitam dini hari kau kami
reguk malam
kau kami reguk siang dan pagi kau
kami reguk senja
kami
reguk dan reguk
seorang lelaki tinggal di rumah
rambutmu kencana Margarete
rambutmu kelabu Sulamith ia bermain
dengan ular
Ia menghardik ayo mainkan maut
lebih merdu
maut adalah maestro dari Jerman
ia menghardik gesek biola lebih
kelam
maka membumbunglah kalian sebagai
asap ke udara
dan kalian akan punya kuburan di
awan di sana orang berbaring tak berdesak
Susu hitam dini hari kau kami
reguk malam
kau kami reguk siang maut adalah
maestro dari Jerman
kau kami reguk senja dan pagi kami
reguk dan reguk
maut adalah maestro dari Jerman
matanya biru
ia kenai kamu dengan timah peluru
kenai kamu tepat sekali
seorang lelaki tinggal di rumah
rambutmu kencana Margarete
ia suruh herdernya mengejar kami
ia hadiahi kami kuburan di udara
ia bermain dengan ular dan
bermimpi maut adalah maestro dari Jerman
rambutmu kencana Margarete
rambutmu kelabu Sulamith
Margarete = nama perempuan Jerman
Sulamith = nama perempuan Yahudi
Fuga = istilah musik. Teknik
komposisi dengan tema pokok yang divariasi dengan tema-tema sampingan. Dalam
bahasa Latin “fuga” berarti “pelarian
diri”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar